JUAL BELI BENIH PADI SIAP TANAM DI GAMPONG TRIENG MATANG UBI KECAMATAN LHOKSUKON KABUPATEN ACEH UTARA MENURUT TINJAUAN FIQH MUAMALAH

Record Detail

Skripsi

JUAL BELI BENIH PADI SIAP TANAM DI GAMPONG TRIENG MATANG UBI KECAMATAN LHOKSUKON KABUPATEN ACEH UTARA MENURUT TINJAUAN FIQH MUAMALAH

XML

Sisa benih padi siap tanam dizaman dahulu diberikan kepada orang lain secara
cuma-cuma (shadaqah) namun di dizaman sekarang sudah dijadikan lahan bisnis
bagi sebagian masyarakat Aceh. Penelitian ini mengkaji jual beli benih padi siap
tanam di gampong Trieng Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan jual beli benih padi siap tanam di
gampong Trieng Matang Ubi Kec Lhoksukon dan bagaimana tinjauan fiqh
muamalah terhadap pelaksanaan jual beli benih padi siap tanam tersebut. Tujuan
penelitian untuk menjelaskan pelaksanaan jual beli benih padi siap tanam di
gampong Trieng Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon dan menjelaskan tinjauan
fiqh muamalah terhadap pelaksanaan jual beli benih padi siap tanam tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode
kualitatif. Sumber data primer adalah petani penjual benih dan pembeli padi siap
tanam, sumber data sekunder berupa literatur yang terkait dengan jual beli dalam
fiqh muamalah. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian disimpulkan, Pertama pelaksanaan jual beli benih padi siap tanam
di gampong Trieng Matang Ubi dimulai dari negosiasi harga per satu genggaman
(gasai) dan banyaknya benih yang akan dibeli, setelah dicapainya kesepakatan
dan dilakukan ijab kabul, petani pembeli akan mendatangi tempat penyemaian
benih (seuneulhong) penjual untuk mencabut benih padi tersebut dengan takaran
berupa satu genggaman tangan yang disebut dengan gasai yang sedikit banyak
berbeda antara satu orang dengan lainnya dan menghitung jumlah benih padi
tersebut, kemudian menanam kembali bekas tempat penyemaian benih
(seuneulhong) yang telah dicabut tersebut, selanjutnya pembeli menemui penjual
untuk membayarnya dengan harga bervariasi antara Rp. 1.500 (seribu lima ratus
rupiah) sampai Rp. 2000 (dua ribu rupiah) per satu genggam dan saling
memaafkan bila terdapat kelebihan dan kekurangan dalam memastikan jumlah
benih padi siap tanam tersebut. Kedua, menurut tinjauan fiqh muamalah
pelaksanaan jual beli benih padi siap tanam di gampong Trieng adalah sah karena
telah terpenuhinya rukun dan syarat jual beli yaitu syarat aqidain (penjual dan
pembeli), shighat (ijab dan qabul) maupun ma’qud ‘alaih (barang dan harga). Jual
beli tersebut dapat digolongkan dalam jual beli jizaf (jual beli barang yang sulit
untuk ditakar) sehingga harus menggunakan takaran khusus, seperti dengan cara
satu genggam (gasai). Jual beli tersebut juga telah memenuhi asas muamalah
yakni asas tabaduli manafi’ (keuntungan dan manfaat bersama) dan asas
‘antaradhin (kerelaan kedua pihak antara penjual dan pembeli. Disarankan
kepada petani dan masyarakat umum agar dalam bermuamalah (jual beli) benih
padi siap tanam untuk memperhatikan prinsip-prinsip jual beli syariah yaitu bebas
dari unsur gharar (tipuan) dan riba.


Detail Information

Penulis
NIP/NIDN/NIM 151308805
Edition
Language
Indonesia
Publisher SYARIAH-HES : IAIN Lhokseumawe.,
Edition
Subject(s)
No Panggil
2x4.2 Sit j

BACA FULLTEX

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail