Manajemen Kurikulum Pendidikan Dayah Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Gayo di Pesantren Semayoen Nusantara Kabupaten Bener

Record Detail

Jurnal

Manajemen Kurikulum Pendidikan Dayah Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Gayo di Pesantren Semayoen Nusantara Kabupaten Bener

XML

ABSTRAK
Kearifan lokal masyarakat Gayo yang dilaksanakan di Pesantren Semayoen
Nusantara adalah Didong sumang dan melengkan. Kegiatan tersebut
bertujuan untuk melestarikan dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal
kepada siswa, agar tidak terpengaruh oleh budaya barat yang negatif
dalam era globalisasi saat ini. Tapi disayangkan kegiatan berbasis kearifan
lokal ini belum maksimal dilaksanakan, sehingga perlunya nilai-nilai
kearifan lokal ini di integrasikan dalam manajemen kurikulum Dayah dan
diintegrasikan dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam
konteks masyarakat Gayo, kearifan lokalnya terangkum dalam konsep edet
atau adat yang meliputi praktik, norma, dan tuntutan kehidupan
sosialyang bersumber dari pengalaman yang telah melalui Islamisasi.
Wujud kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat Gayo meliputi
bahasa Gayo, sistem tata kelola pemerintahan (saraopat), norma
bermasyarakat (sumang), ekspresi estetika (didong). Adapun tujuan
penelitian ini yaitu untuk Untuk menjelaskan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi manajemen kurikulum pendidikan Dayah berbasis kearifan
lokal masyarakat Gayo di Pesantren Semayoen Nusantara.. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif. hasil penelitian menunjukan bahwa
Perencanaan manajemen kurikulum pendidikan dayah ditinjau dari
kearifan lokal masyarakat Gayo: (1) musyawrah dengan Ustadz/Ustazah;
(2) mengadakan musyawarah dengan orang tua/wali santri; (3) memberi
arahan kepada santri tentang kearifan lokal; (4) sebagai ekstrakulikuler; (5)
membentuk tim dindong. Sebagai Pelaksanaan pada even-even tertentu
seperti: (1) perlombaan; (2) milad pesantren Semayoen Nusantara; (3) haflah
akhirussanah dan perpisahan. Evaluasi lebih menitik beratkan kepada
keberhasilan setelah menerapkan kearifan lokal yang tidak lain adalah didong, sumang dan mlengkan. perilaku santri yang disesuiakan dengan
nilai-nilai karakter yang ditetapkan dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari terutama memprioritaskan habluminallah dan habluminannas
Kata Kunci: manajemen kurikulum, pendidikan dayah, kearifan lokal
ABSTRACT
The local wisdom of the Gayo community carried out at Semayoen
Nusantara Islamic Boarding School is Didong Sumang and lowers. The
activity aims to preserve and instill local cultural values to students, so they
are not influenced by negative western culture in the current era of
globalization. But unfortunately, this local wisdom-based activity has not
been maximally implemented, so the need for local wisdom values is
integrated in Dayah curriculum management and integrated in
intracuricular and extracurricular activities. In the context of the Gayo
community, their local wisdom is summarized in the edet or customary
concepts which include practices, norms, and demands of social life that
originate from experiences that have been through Islamization. The
manifestations of local wisdom found in the Gayo community include the
Gayo language, the governance system (saraopat), social norms (sumang),
aesthetic expressions (didong). The purpose of this study is to explain the
planning, implementation and evaluation of Dayah education curriculum
management based on local wisdom of the Gayo community in Semayoen
Nusantara Islamic Boarding School. This study uses qualitative research.
the results of the study showed that the planning of dayah education
curriculum management in terms of the local wisdom of the Gayo
community: 1) Deliberation with Ustaz / Ustazah; 2) holding deliberations
with parents / guardians of students 3) giving direction to students about
local wisdom 4) as extracurricular 5) forming didong teams. As the
implementation of certain events, such as: 1) the race 2) Semayoen
Nusantara pesantren milad 3) haflah endings and separation. Evaluation is
more focused on success after applying local wisdom which is nothing but
didong, sumang and mlengkan. santri behavior which is adjusted to the
character values set and practiced in daily life, especially prioritizing
habluminallah and habluminannas
Keywords: curriculum management, dayah education, local wisdom


Detail Information

Penulis
Husaini, M.Ag - Personal Name
NIP/NIDN/NIM 198102272008011006
Edition
Language
English
Publisher FTIK : IAIN Lhokseumawe.,
Edition
Subject(s)
No Panggil
FTIK

BACA FULLTEX

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail