Skripsi
ANALISIS FATWA DSN NO. 07/DSN-MUI/IV/2000 TERHADAP PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI LEMBAGA KEUNANGAN (Studi Pada Baitul Qiradh Arafah Matang Kuli)
XMLSkripsi ini menjelaskan tentang “Penyelesaian pembiayaan murabahah
yang bermasalah di Baitul Qiradh Arafah”. Pada Baitul qiradh matang kuli
hampir semua yang mengambil pembiayaan untuk usaha meubel mengalami
pembiayaan yang kurang lancar ini terjadi dikarenakan barang yang terjual belum
dibayar sepenuhnya (100%) dibayar oleh konsumen pada saat tanggal jatuh tempo
dan itupun 50% sisanya dilakukan setelah 2 minggu sampai 2 bulan kedepan 1.
Bagaimana penyelesaian murabahah bermasalah di Baitul Qiradh Arafah?2.
Bagaimana pandangan ekonomi syari’ah terhadap penyelesaian pembiayaan
murabahah bermasalah di Baitul Qiradh Arafah?. Adapun tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis adalah:1. Untuk menjelaskan penyelesaian murabahah
bermasalah Baitul Qiradh Arafah. 2. Untuk mengetahui pandangan ekonomi
syari’ah terhadap penyelesaian pembiayaan murabahah bermasalah di Baitul
Qiradh Arafah. Berdasarkan pembahasan yang telah penulis kemukakan dalam
bab terdahulu, maka pada bab yang terakhir ini perlu kiranya penulis kemukakan
seluruh kesimpulan yang terdapat dalam skripsi ini. Berdasarkan pembahasan di
atas dapat diambil kesimpulan yaitu:1. Penyelesaian Murabahah Bermasalah Di
Baitul Qiradh Arafah dengan cara secara bertahap hingga tahap akhir melalui
eksekusi Hak Tanggungan merupakan alternative terakhir yang dipilih dalam
proses pembiayaan bermasalah, mengingat pada prakteknya penyelesaian dengan
cara ini membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar serta tidak langsung
dapat mempengaruhi image Baitul Qirath Arafah secara keseluruhan, yang
dilakukan atas prosedur Baitul Qirath Arafah serta aturan yang ditetapkan. 2.
Pandangan Ekonomi Syari’ah Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Murabahah
Bermasalah Di Baitul Qiradh Arafah yaitu Dalam menyalurkan pembiayaan
dengan akad murabahah, Koperasi Jasa Keuangan Syariah akan dihadapkan oleh
resiko timbulnya masalah-masalah yang disebabkan karena adanya hubungan
principal-agent. Asymmetric information diyakini merupakan alasan timbulnya
resiko dalam pembiayaan dengan akad murabahah dimana nasabah memiliki
informasi privat tentang karakteristik dirinya, tingkat utilitas yang diinginkannya,
dan level upaya yang dilakukannya. Adanya perbedaan kepentigan antara nasabah
dan koperasi menyebabkan tingginya resiko dalam pembiayaan dengan akad
murabahah. Dengan demikian resiko tersebut perlu direduksi guna untuk
memperoleh keseimbangan perolehan antara nasabah pembiayaan dengan
koperasi.
Detail Information
Penulis |
NANDA AFRIANTI - Personal Name
|
---|---|
NIP/NIDN/NIM | 131207322 |
Edition | |
Language |
English
|
Publisher | FEBI-EKONOMI SYARIAH : IAIN Lhokseumawe., 2018 |
Edition | |
Subject(s) | |
No Panggil |
EKONOMI SYARIAH
|