ANALISIS SEMIOTIKA PELAKSANAAN HUKUM CAMBUK DALAM SYARIAT ISLAM DI LHOKSEUMAWE

Record Detail

Skripsi

ANALISIS SEMIOTIKA PELAKSANAAN HUKUM CAMBUK DALAM SYARIAT ISLAM DI LHOKSEUMAWE

XML

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Analisis Semiotika Pelaksanaan Hukum Cambuk
Dalam Syariat Islam Di Lhokseumawe. Hukuman adalah sanksi yang diterima
oleh para pelanggar aturan yang telah diberlakukan dengan ketentuan dan
ketetapan sesuai kaidah syariat Islamatau seperangkat aturan atau norma untuk
memukul pada kulit dengan kerangka yang langsung bersumber dari Allah.
Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda, studi yang membahas tentang segala
yang bersangkutan dengan cara fungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain,
pengiriman dan penerimaannya oleh mereka yang melakukannya. Di Indonesia
hukuman cambuk bukanlah hal yang baru dan Aceh adalah satu-satunya yang
menerapkan syariat Islam. Pada masa kerajaan Sultan Iskandar Muda, di Aceh
sudah diterapkan hukuman cambuk, karena pada masa itu Sultan Iskandar Muda
menghukum anaknya yang telah melakukan hubungan zina kepada salah seorang
istri pelayannnya. Dan penelitian ini memakai teori Roland Barthers yang
menyatakan bahwa semiologi adalah tujuan untuk mengambil berbagai sistem
substansi, batasan, gambar-gambar, berbagai macam suara musik serta berbagai
obyek.
Dan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif Penelitian ini
menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang padahakikatya adalah
mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi dengan merekadan berusaha untuk
memahaminya.Sumber data diperoleh melalui kegiatanpenelitian lapangan dan
perpustakaan . Teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi,wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menemukan bahwa tata cara pelaksanaan tersebut lebih mendalami bagaimana
simbol yang ada pada saat tata cara dilaksanakan.Dalam pelaksanaan yang
dilakukan tidak ada hal yang bersifat negative untuk menyalahkan pencambuk
(algojo) saat melakukan tugasnya. Karena setiap cara dan aturan yang
dilaksanakan oleh pencambuk mempunyai ketentuan dan makna sendiri terhadap
terhukum sebagaimana telah diatur dalam Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2013.
Kegiatan ini bukan semata-mata untuk membuat terhukum malu namun lebih
mengajarkan kepada semua untuk selalu menjaga diri dan menjauh dari perbuatan
yang telah diharamkan dalam Agama Islam.


Detail Information

Penulis
NAZIRATUN NISA - Personal Name
NIP/NIDN/NIM 153109127
Edition
Language
Indonesia
Publisher FUAD-KPI : IAIN Lhokseumawe.,
Edition
Subject(s)
No Panggil
302.2 Naz a

BACA FULLTEX

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail