Penelitian
SYIRKAH DAN PROBLEMATIKANYA SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAN BAGI HASIL MODERN
XMLAbstrak
Terdapat tiga pilihan dalam rangka mengembangkan harta yaitu Pertama mendepositokan harta tersebut di bank. Kedua, menjalin suatu kontrak kerjasama dengan pihak lain, yang dapat mengelola harta pada suatu bidang usaha tertentu dengan kesepakatan bagi hasil. Ketiga, investasi langsung di sektor riil dimana kita bertindak sebagai pelaku usahanya. Tulisan ini ingin menjelaskan tentang problematika yang akan dihadapi dalam aqad berbasis bagi hasil sebagai instrumen pembiayaan modern pada pengembangan harta model Kedua. Beberapaproblematika akan dihadapi dalam hubungan kemitraan ini yaitu; persoalan keagenan yang terjadi akibat mudharib memiliki hak pengelolaan usaha secara penuh sehingga menimbulkan konflik antara mudharib dengan sahibul mal. Selain itu, adanya persoalan insentif yang terjadi karena tidak dapat memaksa pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu tindakan guna memaksimalkan pendapatan, dan kondisi ini akan memicu adanya moral hazard. Adanya persoalan agensi, insentif dan efesiensi juga dapat terjadi karena ketiadaan regulasi yang memadai untuk mengakomodir sistem pembiayaan bagi hasil pada bank syariah. Problematika agensi, insentif dan akad pembiayaan bagi hasil tidak dapat sepenuhnya diserahkan pada bank syariah. Bank memerlukan regulasi yang “peka” terhadap akad bagi hasil sebagai salah satu akad yang unik dalam sistem perbankan.
Detail Information
Penulis |
Dr. Iskandar, S.HI., M.Si - Personal Name
|
---|---|
NIP/NIDN/NIM | 197803022007101004 |
Edition | |
Language |
English
|
Publisher | FEBI-EKONOMI SYARIAH : IAIN Lhokseumawe., |
Edition | |
Subject(s) | |
No Panggil |
Febi
|