Muhammadiyah dan Pembaharuan Hukum Islam Di Aceh ( Analisis Tanggapan dan Pemahaman Masyarakat)

Record Detail

Proseding

Muhammadiyah dan Pembaharuan Hukum Islam Di Aceh ( Analisis Tanggapan dan Pemahaman Masyarakat)

XML

ABSTRAKS
Pemberlakuan Syari‟at Islam yang di Atur dalam UU No.11 Tahun 2006, hal ini
diperkuat dengan Qanun Aceh. Dalam UU Aceh dan Qanun sendiri, mengharapkan agar
penerapan Syari‟at Islam di Aceh terlaksana dengan Kaffah, namun harapan ini nampaknya
membutuhkan qurun waktu yang lama, karena membutuhkan kepada keseriusan semua
pihak dari berbagai elemen yang ada. Qanun Syariat Islam di Aceh bersumber kepada AlQur‟an dan Hadits, dalam theologinya merujuk kepada ahl-sunnah waljama‟ah yang
dipelopori oleh Abu Hasan al-asy‟ary, ini suatu harga mati dalam aqidah. Dalam persoalan
fiqh(amliah), qanun memberikan kebebasan dan keluesan kepada masyarakat untuk
memilih mazhab mana yang diikutinya, Qanun tidak membatasinya. Disisi lain, tidak
sedikit pula kalangan intelektual dan pemerhati ilmu yang melakukan talfiq mazhab dalam
beramal, berdasarkan keyakinan mereka terhadap sumber yang mengisi pemikiran mereka.
Kebebasan dan pengakuan keberagaman dalam persoalan fiqh yang diberikan peluang oleh
Qanun Aceh ini, secara ekplisit menunjukkan bahwa pelaksanaan Syariat Islam di Aceh
memenuhi tuntutan global dan mengakui keberadaan ilmu sebagai sesuatu yang sangat
urgen dalam memperkaya khazanah keislaman bagi penganutnya. Peluang ini tidak disiasiakan oleh organisasi Muhammadiyah dalam rangkan melakukan pembaharuan hukum
Islam ditengah-tengah masyarakat. terobosan ini dipandangan oleh sebahagian masyarakat
Aceh merupakan hal baru serta berbeda dengan kebiasaan yang dipraktekkan oleh mereka,
dampak dari itu terjadinya ketidak sepahaman dikalangan masyarakat antara pelaku
pengamal kebiasaan dan pelaku reformasi hukum. Masalah penting yang akan dikaji dalam
tulisan ini meliputi: profil Muhammadiyah, Pandangan masyarakat terhadap
muhammadiyah, dan upaya harmonisasi. Tulisan ini sangat urgen dilakukan untuk
menjelaskan secara benar kepada masyarakat tentang muhammadiyah sehingga sikap
apriori dapat disingkirkan. Hasil penelitian ini sebagaiberikut; 1. Muhammadiyah adalah
sebuah organisasi yang dipimpin oleh K.H Ahmad Dahlan, bertujuan untuk
mengembalikan ummat islam kepada pengamalan agama yang murni, jauh dari penyusupan
bidah dan kurafat, al-Qur‟an dan sunnah sebagai sumber utama dalam ijtihad. 2. Ada dua
perspektif masyarakat terhadap muhammadiyah yaitu; masyarakat yang anti
muhammadiyah dan masyarakat yang netral.
2
Muhammaddiyah and reconstruction of Islamic law in Aceh (the analysis and
understanding of community responses)
Abstrac
The implementation of Islamic Sharia Law in 11 2006 Years Set in, this is reinforced by
Aceh Qanun. Law and Qanun in Aceh alone, expects that the application of Islamic
Shari'ah in Aceh accomplished with Kaffah, but this hope seems to require qurun a long
time, because it requires all parties to the seriousness of the various elements present.
Islamic Shari'a in Aceh Qanun sourced to the Qur'an and the Hadith, in Theological refer to
the ahl-sunnah waljama'ah pioneered by Abu Hasan al-asy'ary, this is a fixed price in
aqeedah. In matters of fiqh (amliah), qanun keluesan freedom and the public to choose
which school he attended, Qanun not limiting. On the other hand, not a few intellectuals
and commentators who do talfiq school science in the charity, based on their belief in a
source that fills their minds. Freedom and recognition of diversity in matters of fiqh given
this opportunity by Aceh Qanun, explicitly indicates that the implementation of Islamic
Shari'a in Aceh to meet global demands and recognize the existence of science as
something very urgent in enriching the Islamic heritage of adherents. This opportunity is
not wasted by the organization Muhammadiyah in canoes Islamic legal reform in the midst
of society. This breakthrough sebahagian dipandangan by the people of Aceh is new and
different from that practiced by their habits, the impact of the occurrence of non sepahaman
among the community of actors pengamal customs and law reformers. Important issues will
be studied in this paper include: profile of Muhammadiyah, the public's view of
Muhammadiyah, and harmonization efforts. This paper is urgently done to explain properly
to the public about the Muhammadiyah so that attitudes can be excluded a priori. The
results of this study sebagaiberikut; 1. Muhammadiyah is an organization headed by KH
Ahmad Dahlan, aims to restore the Islamic Ummah to the pure practice of religion, far from
the intrusion of heresy and kurafat, the Qur'an and Sunnah as their main source of ijtihad. 2.
There are two perspectives on the Muhammadiyah society is; community anti
Muhammadiyah and people who are neutral.


Detail Information

Penulis
Alimuddin Hasbi, M.Ag - Personal Name
NIP/NIDN/NIM 197503122006041002
Edition
Language
English
Publisher Syariah : IAIN Lhokseumawe.,
Edition
Subject(s)
No Panggil
SYARIAH

BACA FULLTEX

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail