PERAN KOMUNIKATOR MUBALIG DALAM PEMBINAAN MORAL REMAJA (Studi Kasus Kecamatan Bandar Dua Pidie Jaya)

Record Detail

Thesis

PERAN KOMUNIKATOR MUBALIG DALAM PEMBINAAN MORAL REMAJA (Studi Kasus Kecamatan Bandar Dua Pidie Jaya)

XML

Kenakalan remaja (dekadensi moral) yang terjadi akhir-akhir ini
merupakan suatu fenomena yang cukup mengkhawatirkan dan sangat penting
untuk dibahas. Dalam konteks ilmu sosial, kenakalan remaja dikategorikan ke
dalam perilaku menyimpang, karena melanggar dari nilai atau norma-norma sosial
yang dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Oleh karena itu, peran serta
dari semua pihak, terutama komunikator mubalig sangat dibutuhkan
keterlibatannya dalam melakukan pembinaan moral terhadap remaja, serta
mengarahkan mereka agar menjadi pribadi yang baik. Hal ini sebagaimana
diperintahkan Allah SWT dalam QS. An-Nisa’/4: 9. Di samping itu, Islam adalah
agama yang berisi petunjuk dan pedoman hidup agar manusia secara individual
menjadi manusia yang baik, beradab (bermoral) dan berkualitas. Seorang
komunikator mubalig harus dilakukan dengan cara ataupun metode yang tepat
sasaran atau benar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik
dan bersifat deskriptif analitik, di karenakan data yang akan dikaji merupakan data
yang menggambarkan realita sosial yang kompleks dan konkrit. Di mana dalam
penelitian ini, peneliti mencoba untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang
peran dari agen komunikasi dalam pembinaan moral remaja di Kecamatan Bandar
Dua Kabupaten Pidie Jaya. Di samping itu, peneliti juga mengungkapkan metode
apa saja yang digunakan komunikator mubaligdalam upaya pembinaan moral
remaja, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat pembinaan moral remaja
di Kecamatan Bandar Dua. Komunikator mubalig yang peneliti maksudkan dalam
penelitian ini adalah Muspika Kecamatan Bandar Dua baik Camat, Kepala KUA
Kecamatan Bandar Dua, Penyuluh Agama Islam Non PNS, dan Guru agama, di
samping itu para tokoh pendidikan dan agama serta pimpinan Dayah di seputaran
Bandar Dua, Pidie Jaya. Para komunikator mubalig yang bertugas di Kecamatan
Bandar Dua dalam pembinaan moral remaja memiliki peran yang sangat
signifikan, yakni sebagai katalisator (penggerak), sebagai pemberi solusi
permasalahan, sebagai pembantu proses perubahan, dan sebagai penghubung
(linker). Dalam pelaksanaan pembinaan, metode yang digunakan meliputi metode
ceramah, metode diskusi, dan metode demontrasi. Menjadi faktor pendukung
dalam melakukan pembinaan moral remaja di Kecamatan Bandar Dua adalah
sosiokultural masyarakat yang masih fanatik terhadap ajaran agama. Faktor
penghambatnya antara lain adalah kurangnya perhatian pemerintah (Kemenag)
terhadap kesejahteraan Penyuluh Agama Islam Non PNS, kurang solidnya
koordinasi antar komunikator dalam pembinaan moral, terkikisnya tanggungjawab
sosial masyarakat, dan merosotnya moral orang dewasa. Bahkan hal yang sangat
signifikan, peran orang tua dalam pembinaan remajapun sangat kurang.


Detail Information

Penulis
M. Jafar - Personal Name
NIP/NIDN/NIM 154100078
Edition
Language
Indonesia
Publisher S2-MPI : IAIN Lhokseumawe.,
Edition
Subject(s)
No Panggil
302.2 Mja p

BACA FULLTEX

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail